Bab 10 Karakter Jujur
APA
Jujur adalah kemampuan untuk mengatakan, bersikap, bertindak tulus atau sebenarnya terhadap diri sendiri maupun orang lain. Ciri-ciri orang yang jujur adalah tidak suka bersikap pura-pura, berkata apa adanya, tidak menipu diri sendiri ataupun orang lain, mau mengakui kelebihan dan kekurangan orang lain, tidak membohongi diri sendiri dan orang lain, tidak mengambil hak milik orang lain, tidak merugikan orang lain, dapat mengemban kepercayaan atau amanah dari orang lain, orang tua dan keluarga.
MENGAPA
Karakter jujur sangat diperlukan agar anak bisa hidup di jaman ini, di mana masyarakat cenderung memilih untuk bersikap menutupi kenyataan. Coba lihat saja fenomena artis-artis yang lebih suka mengubah wajah aslinya dengan melakukan operasi plastik. Akibatnya orang terkadang sulit mengingat lagi bagaimana wajah asli sang artis yang sebenarnya.
Pertanyaannya kemudian, mengapa kita harus bersikap jujur? Kita bersikap jujur pertama-tama karena tidak ada seorangpun yang ingin dibohongi. Kita bersikap jujur demi menghargai hak orang lain untuk mendapatkan informasi yang benar. Alasan lainnya adalah demi memperoleh ketenangan batin. Orang yang tidak jujur akan selalu dibayangi rasa takut bila kebohongannya akan terbongkar. Ibarat kalung, bila satu mata rantainya putus akan rusak kalung secara keseluruhan.
BAGAIMANA - di Rumah
- Membiasakan anak untuk berani berkata dan bersikap jujur dalam kondisi apapun.
- Menerima anak dalam kondisi apapun, lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya.
- Memberikan pemahaman bahwa bersikap jujur itu lebih baik dan menyenangkan.
- Memberikan kesadaran akan pentingnya bersikap jujur demi kedamaian batin.
- Membiasakan anak mendengarkan cerita atau dongeng tentang nilai-nilai kejujuran setiap hari.
- Memberikan pujian atau dukungan untuk sikap-sikap yang mengarah pada nilai-nilai kejujuran.
- Menghindari pemberian label pembohong pada anak.
BAGAIMANA - di Sekolah
- Menggunakan permainan yang bisa mengembangkan sikap jujur, seperti permainan tradisional congklak, gobag sodor, dsb.
- Membiasakan siswa untuk tidak menyontek atau meniru jawaban teman.
- Membiasakan siswa untuk mengatakan sesungguhnya sesuatu yang telah terjadi atau dialaminya.
- Memberi kesempatan pada siswa untuk mau bercerita tentang kesulitannya.
- Membangun kebiasaan pada siswa untuk mau menerima pendapat temannya.
- Membiasakan siswa untuk mau menyatakan ketidaknyamanannya atas suasana belajar di kelas.
- Memberi kesempatan pada siswa untuk menjawab pertanyaan guru tentang sesuatu berdasarkan apa yang diketahuinya.