Bab 12 Karakter Asertif
APA
Karakter asertif biasanya ditunjukkan oleh adanya kemampuan untuk berkomunikasi apa adanya, sebagai perwujudan rasa hormat terhadap diri sendiri dan orang lain. Kemampuan berkomunikasi asertif adalah kemampuan untuk mengatakan apa yang sebenarnya kita inginkan.
MENGAPA
Karakter asertif merupakan karakter yang sangat berguna bagi perkembangan anak dalam mencapai kedewasaannya. Karakter asertif akan membantu seseorang mencapai keberhasilan dalam kehidupan sosial. Mengapa demikian? Selain ketenangan batin, kemampuan berkomunikasi asertif akan membantu seseorang dalam bekerja sama.
Pada anak-anak, kemampuan untuk bersikap asertif memberinya kemudahan dalam berinteraksi dengan teman-temannya. Anak tidak mudah baper (bawa perasaan), bisa menghasilkan Win-Win Solution bagi masalahnya berkaitan dengan pihak lain, mampu berhadapan setara dengan orang lain (teman sebaya, maupun orang yang lebih dewasa).
Karakter asertif sebenarnya sangat dekat dengan sikap jujur Karakter jujur mensyaratkan keselarasan antara pikiran, perkataan, dan perbuatan. Sementara, karakter asertif adalah bagian daripada karakter jujur, terutama jujur dalam berkata.
Bagi orang dewasa saja, tidak mudah untuk bersikap asertif, apalagi bagi anak-anak. Lingkungan yang kurang terbuka, diskriminatif, dan penuh tekanan membuat anak enggan bersikap apa adanya. Karena itu, lingkungan yang baik menjadi prasyarat bagi anak untuk bersikap asertif.
BAGAIMANA - di Rumah
- Memberi anak kesempatan untuk melakukan tugas yang berkaitan dengan dirinya sendiri sesuai kemampuannya.
- Mengajarkan batas-batas kepemilikan terhadap benda-benda yang biasa digunakan sehari-hari (misalnya gelas, piring, sendok, mainan, dan lain-lain).
- Mengajari anak untuk menghargai diri sendiri
- Membiasakan anak untuk belajar mengambil keputusan atas segala sesuatu yang berkaitan dengan dirinya (misalnya bidang yang ingin ditekuninya, warna pakaian, tata ruangan kamar, dan lain-lain).
- Mengembangkan rasa percaya diri anak dengan memberikan kasih sayang dan perhatian yang cukup.
BAGAIMANA - di Sekolah
- Memberi siswa kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
- Memberi pujian dan motivasi saat siswa dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik.
- Membiasakan siswa untuk mengatakan hal-hal yang sebenarnya tentang dirinya, tanpa memberi komentar yang negatif.
- Melatih siswa untuk menghargai dirinya sendiri dengan cara lebih banyak mendengarkan.
- Melatih siswa untuk mengekspresikan pikiran, perasaan, dan emosinya di depan guru dan teman-temannya.