Bab 5 Karakter Antusias
APA
Antusias (kata sifat) atau antusiasme (kata benda) berasal dari kata ‘enthousiasmos’ atau ‘enthous’ yang artinya ‘Tuhan menyertai’. Antusiasme adalah gabungan antara semangat dan kegembiraan. Anak yang antusias terhadap apa yang dilakukan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: banyak pertanyaan, mata tidak berkedip, tidak sadar akan waktu, mengingat hal-hal sepele, melakukan sesuatu untuk membuat kita terkesan, memberi komentar, responsif, peduli, dan lain-lain.
MENGAPA
Antusiasme perlu dimiliki oleh setiap anak. Anak perlu memiliki antusiasme terhadap berbagai hal, agar anak dapat mengembangkan dirinya. Tanpa antusiasme, sulit rasanya bagi anak untuk bisa berprestasi. Apa yang membuat antusias berbeda antara satu anak dengan lainnya. Biasanya tergantung pada apa yang menjadi bakat dan minat anak. Tak jarang juga berkaitan dengan hal-hal yang sedang tren dalam pergaulannya. Namun bila dipilih hanya karena tren, biasanya itu tidak terlalu membahagiakan dirinya.pergaulannya. Namun bila dipilih hanya karena tren, biasanya itu tidak terlalu membahagiakan dirinya.
BAGAIMANA - di Rumah
Antusiasme bisa dikembangkan dengan memberi kesadaran pada anak bahwa hidup adalah anugerah yang mesti dimanfaatkan sebaik-baiknya. Penting pula anak diberi pemahaman bahwa setiap orang itu unik dan baik adanya. Sebagai konsekuensinya, setiap orang memiliki jalan hidup berbeda terkait tugas dan tanggung jawabnya tersebut. Seiring dengan itu, anak diberi kesadaran bahwa masa depan tergantung pada diri sendiri. Untuk melatih anak agar selalu memiliki antusiasme, orangtua bisa juga melakukan hal-hal berikut:
- Melibatkan anak dalam menentukan target ataupun tujuan belajarnya sendiri.
- Menemani dan mendampingi anak saat belajar dan menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya.
- Melibatkan anak dalam mengurus tanggung jawab tertentu sesuai level usianya (misalnya mencuci baju sekolah dan seragam sendiri).
- Menghindari untuk memberi bantuan berlebihan (seperti menyiapkan makanan dan baju, merapikan mainan, membereskan tempat tidur, mencuci piring makan).
- Melibatkan anak pada kegiatan-kegiatan kemasyarakatan seperti tempat ibadah, atau di lingkungan RT/RW.
- Memfasilitasi anak dengan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan minat dan hobinya.
BAGAIMANA - di Sekolah
- Membangun kesadaran bahwa hidup adalah sebuah anugerah yang mesti dimanfaatkan sebaik-baiknya.
- Memberi pemahaman bahwa setiap siswa itu unik dan baik adanya.
- Memiliki kesadaran bahwa setiap orang memiliki jalan hidup yang berbeda terkait dengan tugas / tanggung jawab dalam hidupnya.
- Memiliki kesadaran bahwa bahwa setiap orang diciptakan dengan tugas / tanggung jawab tertentu.
- Memiliki keyakinan bahwa masa depan kita tergantung pada diri sendiri.
- Melibatkan siswa dalam menentukan target ataupun tujuan belajarnya sendiri.
- Melibatkan dan memberi kewenangan kepada siswa untuk mengurus tanggung jawab tertentu sesuai level usianya.
- Mendampingi siswa dalam melakukan tugas-tugasnya.