Bab 9 Karakter Toleransi
APA
Toleransi berasal dari kata tolerare dari bahasa Latin, yang artinya sabar dan menahan diri. Toleransi adalah sikap manusia untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan, yang ada baik antarindividu dan antarkelompok. Kebiasaan bertoleransi ini akan menghasilkan kondisi damai dalam keberagaman. Salah satu bentuk toleransi adalah toleransi antar agama.
MENGAPA
Karakter toleran sangat diperlukan agar anak bisa hidup dengan damai di tengah keragaman masyarakat. Apalagi dengan hidup di bumi Indonesia ini, kita dihadapkan pada banyak sekali keragaman. Dengan terbiasa berinteraksi dengan beragam jenis perbedaan, anak akan belajar untuk beradaptasi dan bersikap toleran. Anak yang memiliki kemampuan toleransi tinggi memiliki kemampuan untuk bertahan dalam konflik dan peluang berhasil mencapai tujuannya.
BAGAIMANA - di Rumah
- Mengajarkan anak untuk lebih mengenal dan mengasihi orang lain, memberi kesadaran bahwa semua orang ingin dikasihi dan diperlakukan dengan baik.
- Menanamkan budaya tolong-menolong dalam keluarga. Misalnya, membantu saudara yang kesulitan dalam mengerjakan PR, membantu ibu dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga, dll.
- Menanamkan budaya berbagi dalam keluarga. Misalnya melalui aktivitas bermain bersama, menonton acara televisi bersama, makan malam bersama, dll.
- Meningkatkan percaya diri anak dengan menyadarkan akan kelebihan dan kekurangannya.
- Memberikan kisah-kisah inspiratif tentang contoh-contoh toleransi.
- Menggunakan mainan untuk memperlihatkan adanya perbedaan-perbedaan.
- Memberi jawaban yang tepat atas pertanyaan tentang perbedaan yang ada di sekitarnya.
- Memperkenalkan lingkungan yang lain, misalnya lewat film atau media-media yang lain.
BAGAIMANA - di Sekolah
- Menanamkan budaya tolong menolong dan berbagi pada yang kesusahan (kegiatan amal, pasar murah untuk masyarakat prasejahtera, dll).
- Menanamkan budaya menghargai agama lain. Misalnya melakukan buka puasa bersama, mengenal cara berdoa agama lain, memberi ucapan selamat pada hari raya agama lain, dll.
- Mendorong anak pada pergaulan yang majemuk (sosial, ekonomi, budaya, agama).
- Memberikan kisah-kisah inspiratif tentang contoh-contoh toleransi.
- Menggunakan mainan untuk memperlihatkan adanya perbedaan-perbedaan.
- Memberi jawaban yang tepat atas pertanyaan tentang perbedaan yang ada di sekitarnya.
- Memperkenalkan lingkungan yang lain, misalnya lewat film atau media-media yang lain.